Jumat, 20 Agustus 2010

Dampak Psikologis Atas Labeling Terhadap Anak

Label atau predikat yang dimaksud disini adalah nama yang diberikan masyarakat atau individu terhadap anak yang mempunyai karakteristik tertentu. Kadang pemberian label tersebut ada yang merupakan penghargaan terhadap diri anak tersebut, tetapi ada juga yang dapat membuat seseorang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan baik buat diri sendiri maupun keluarga.

Anak yang mempunyai label baik yaitu, misalnya:

* Label genius (anak genius).

Merupakan label pada anak yang mempunyai karakteristik tertentu dipandang dari kaca mata peringkat/score kecerdasan, yaitu seorang yang mempunyai score kecerdasan 140 keatas. Label ini tentu saja sangat membanggakan bagi anak bersangkutan maupun keluarganya.

Dia dapat dikategorikan anak yang mempunyai daya ingat dan logika berfikir baik/tinggi, oleh karena itu kalau dikaitkan dengan dengan prestasi belajar, individu yang mempunyai label genius cendrung mempunyai prestasi yang tinggi. Walaupun kadang kesuksesan seseorang dalam karier dan pekerjaan bukan ditentukan oleh IQ semata-mata, tetapi juga EQ (kecerdasan Emosi).

Anak yang mempunyai label negatif, misalnya:

* Label tuna grahita

Merupakan individu yang mempunyai karakteristik tertentu ditinjau dari score kecerdasan yaitu berkisar 25-80 yang dapat dikategorikan menjadi mampu latih, mampu didik, dan lambat belajar.

* Label tuna laras

Merupakan label yang diberikan pada anak yang melakukan prilaku yang menyimpang, dan biasanya oleh masyarakat umum dianggap "anak-anak nakal".

* Label yang lain masih banyak lagi, misalnya : Anak cacat, tuna netra, tuna daksa, tuna rungu, play boy, dan lain-lain.

Sebaliknya bagi anak yang berlabel negatif akan memberikan dampak psikologis baik anak itu sendiri maupun orang tuanya. Anak akan merasa rendah diri, merasa tidak berguna, merasa tidak mampu dan pesimis. demikian juga orang tua yang mempunyai anak yang berlabel negatif, kalau tidak berani menerima kenyataan tentang keadaan anaknya tersebut tentu saja akan merasa malu, merasa martabat keluarga dan dirinya turun. Oleh karena itu tidak jarang keluarga yang mempunyai anak berlabel negatif akan menyembunyikan anaknya atau diungsikan ke tempat yang jauh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa label yang diberikan sejak usia dini sangatlagh berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan (teori empirisme dari Young). Dimana nama atau label yang baik adalah yang mengandung arti dan harapan baik. Nama bukan hanya sekedar identitas saja, tetapi memiliki makna lebih dari sekedar panggilan. Nama atau labeling tidak bisa dihindarkan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan persepsi yang baik dari nama dan label yang kita berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar